top of page

“If You Can Make it Here, You Can Make it Anywhere"

  • Writer: Stephanus Suharli
    Stephanus Suharli
  • May 22, 2020
  • 4 min read

Updated: Jun 29, 2020

Halaman ini dibuat sebagai halaman kreasi tulisan bebas yang ditujukan untuk berbagi informasi mengenai tips perjalanan, berbagi mengenai pengalaman satu destinasi, petualangan kuliner ataupun kultur unik dari tempat – tempat menarik di seluruh dunia.

Di edisi perdana ini penulis terinspirasi karena menyaksikan satu film dokumentasi di salah satu layanan streaming terbesar yang sedang tren saat ini. Film dokumenter tersebut menceritakan tentang perjalanan karier salah satu legenda basket sepanjang masa. Di dalam salah satu episode diceritakan tentang bagaimana kekuatan atmosfir stadium Madison square garden New York membawa berpengaruh yang sangat besar dalam perjalanan karirnya, dan dari sana penulis kembali melihat koleksi foto – foto dari perjalanan terakhir ke New York yang membawa penulis kembali ke memori masa – masa tersebut di musim dingin pada awal bulan Desember. Di dalam blog ini penulis akan membagikan pengalamannya dan tips perjalanan yang akan berguna untuk para pembaca.

Sebagai pembuka mungkin kita melihat sedikit sejarah ke belakang tentang New York. Bangsa Belanda yang pertama kali membangun pemukiman penduduk di sepanjang sungai Hudson di tahun 1624 diikuti 2 tahun setelahnya membangun koloni di pulau Manhattan. Bangsa Belanda datang ke benua ini sebagai bagian dari ekspansi bangsa Eropa dan memberi nama tempat ini “The new Amsterdam”. Di tahun 1664 kerajaan Inggris mengambil alih wilayah ini dan mengganti nama menjadi “New York” diambil dari nama The Duke of York untuk menghormati beliau sebagai orang yang memimpin misi ekspansi kerajaan Inggris kala itu. Menurut survei sebanyak 40% garis sejarah nenek moyang orang Amerika dimulai di New York. Multikultural adalah salah satu kekuatan dari New York, imigran dari berbagai belahan dunia mulai dari budaya Eropa, Amerika latin sampai Asia ada disana dan lebih dari 800 bahasa dipakai di kota dengan populasi 8 jutaan jiwa ini. Dengan variasi budaya yang ada membuat kota New York kaya dengan kultur sehingga kita dapat menemukan hampir apapun di kota ini mulai dari kelas seni musik, Teater, pusat bisnis dunia wall street, kultur olahraga modern dari New York Knicks juga New York Yankees sampai ramen khas negeri Jepang pun ada disini.

New York juga mendapat sebutan the concrete jungle, salah satu tempat di dunia di mana suatu budaya modern dimulai lebih 300 tahun yang lalu. Semenjak dari jaman tersebut New York sudah beberapa kali berganti muka dan era. New York adalah kota yang sibuk, tidak ada tempat untuk kemalasan disini karena itu kota ini tidak pernah tidur. Di pagi hari pekerja berdasi, bike messenger, pelajar dan turis mancanegara mengisi segala sudut kota. Menjelang malam clubbers, pasangan tua muda, pekerja pelabuhan dan pekerja infrastruktur kota mengambil alih kota.

Yang paling menarik dari New York adalah kekuatan vibrasi kultur masyarakatnya dan juga kota ini mempunyai banyak muka, disetiap area kota yang kita kunjungi akan mendapatkan perasaan berbeda. Berdiri di tengah kerumunan times square, berkeliling taman di Central Park, berlayar ke pulau Liberty, berjalan kaki diatas Brooklyn bridge, menikmati kopi di café sekitaran daerah Manhattan, menonton pertandingan basket di Madison square garden, menikmati pertunjukan seni peran, panggung musikal di broadway, mencari makanan tengah malam di chinatown dan berbelanja di saks fifth avenue atau mungkin menjadi penonton di salah satu dari banyak talk show di New york? Anda tidak akan pernah kekurangan aktifitas disini.

Dan sekarang berikut beberapa tips untuk dapat menikmati kota ini saat Anda berkunjung :

1. Berjalan kaki !!! New York adalah kota besar dan lalu lintas dari kota dengan populasi sebesar ini sudah pasti padat. Jangan membuang waktu Anda diatas bus karena New York yang sesungguhnya tidak ada disana. Manfaatkan transportasi publik atau jika Anda berpergian dengan group besar dan menggunakan bus tentukanlah meeting point yang tepat, jangan membuang waktu Anda menghadapi lalu lintas kota ini.

2. Anda membutuhkan paling tidak 5 hari untuk dapat benar melihat kota ini.

3. Rencanakan perjalanan Anda, lihat waktu kunjungan, hindari event – event besar dunia jika memungkinkan. Harga akomodasi di kota ini sangat bervariatif dan kadang bisa sangat tinggi jika Anda berkunjung di waktu yang salah.

4. New York mempunyai 4 musim, di tiap musim Anda akan merasakan pengalaman berbeda. Buat preferensi pribadi penulis waktu yang paling berkesan adalah saat musim dingin, Rockefeller punya dekorasi musim dingin terbaik dan Central park dipenuhi dengan timbunan salju. Benar – benar suasana liburan terbaik dan jika Anda berkunjung saat black Friday sale, persiapkan untuk membayar kelebihan bagasi karena belanjaan Anda.

5. New York adalah kota yang besar, susun jadwal perjalanan Anda dengan benar. Pilihlah destinasi per area dan per hari. Kesalahan menyusun rencana perjalanan akan membuat Anda kelelahan dan membuang biaya juga waktu yang tidak perlu. Sebagai contoh Anda membutuhkan paling tidak 5 jam untuk mengunjungi central park, jangan menjadwalkan kunjungan ke Liberty island di hari yang sama.

6. Atur obyek wisata sesuai dengan kepribadian Anda, sebagai contoh jika Anda tidak suka ketinggian jangan mengunjungi Broklyn bridge dalam jadwal karena Anda harus ada diatasnya juga menyebrang dari sisi sat uke lainnya untuk dapat menikmatinya. Konsultasikan dengan biro perjalanan Anda sebelum berangkat.

Tidak akan cukup menceritakan tentang kota ini di halaman yang begitu singkat. Tetapi paling tidak cukup untuk mengobati kerinduan kita untuk segera berpetualang kembali. “Travelling” bukan sekedar berpergian dari satu tempat ke tempat yang lain, tetapi bagaimana kita meluaskan pandangan dan wawasan kita terhadap dunia. Sampai berjumpa di edisi selanjutnya, tetap sehat dan semangat…

“Books make you smarter, travels make you wiser” – Stephanus Suharli –

*tulisan ini dibuat secara independent dan segala merk yang digunakan dalam tulisan ini hanyalah sebagai bentuk referensi. Fakta diambil dari berbagai nara sumber dan segala saran dan preferensi atas dasar buah pikiran juga sudut pandang penulis sebagai traveller*






Comments


bottom of page